
Hari ini, Indonesia bersama dengan negara-negara di seluruh dunia memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya. Tema global tahun ini adalah “Close the Care Gap”, yang menyoroti pentingnya mengatasi kesenjangan dalam perawatan kanker. Di Indonesia, peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan kanker, serta menyoroti tantangan yang masih dihadapi dalam penanganan penyakit mematikan ini.
Situasi Kanker di Indonesia
Berdasarkan data dari Pusat Observasi Global atau Globocan, pada tahun 2024, Indonesia mencatat lebih dari 408.661 kasus baru kanker dan hampir 242.099 kematian akibat penyakit ini. Jenis kanker yang paling umum di Indonesia meliputi kanker payudara, kanker serviks, kanker paru-paru, kanker kolorektal, dan kanker hati. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, menandakan perlunya upaya lebih intensif dalam pencegahan dan penanganan kanker.
Rencana Kanker Nasional 2024-2034
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini, memaparkan Rencana Kanker Nasional 2024-2034. Rencana ini bertujuan untuk menurunkan angka kejadian dan kematian akibat kanker melalui pendekatan komprehensif yang mencakup pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan perawatan paliatif. Beberapa strategi utama dalam rencana ini antara lain:
- Peningkatan Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Menggalakkan kampanye edukasi tentang faktor risiko kanker, seperti merokok, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
- Penguatan Layanan Deteksi Dini: Memperluas akses layanan skrining untuk jenis kanker umum, seperti kanker payudara dan serviks, terutama di daerah terpencil.
- Peningkatan Kualitas Pengobatan: Meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan dan tenaga medis dalam diagnosis dan terapi kanker sesuai standar internasional.
- Perluasan Akses Terapi Paliatif: Memastikan ketersediaan layanan perawatan paliatif bagi pasien kanker stadium lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Tantangan dalam Penanganan Kanker di Indonesia
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan dalam penanganan kanker, antara lain:
- Keterbatasan Akses Layanan Kesehatan: Terutama di daerah terpencil, akses terhadap layanan deteksi dini dan pengobatan kanker masih terbatas.
- Kurangnya Kesadaran Masyarakat: Masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker.
- Keterbatasan Tenaga Medis Terlatih: Jumlah tenaga medis yang memiliki keahlian khusus dalam onkologi masih kurang, terutama di luar kota-kota besar.
- Biaya Pengobatan yang Tinggi: Pengobatan kanker memerlukan biaya yang tidak sedikit, sehingga menjadi beban bagi pasien dan keluarganya.
Peran Masyarakat dalam Pencegahan Kanker
Masyarakat memiliki peran penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kanker. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Mengadopsi Gaya Hidup Sehat: Menghindari faktor risiko seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan tidak sehat.
- Melakukan Skrining Rutin: Mengikuti program skrining yang disediakan untuk mendeteksi kanker sejak dini.
- Meningkatkan Pengetahuan tentang Kanker: Mencari informasi yang akurat dan terpercaya mengenai pencegahan dan gejala kanker.
- Mendukung Pasien Kanker: Memberikan dukungan moral dan material kepada pasien kanker di lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Peringatan Hari Kanker Sedunia 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat upaya penanggulangan kanker. Dengan implementasi Rencana Kanker Nasional 2024-2034 dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan angka kejadian dan kematian akibat kanker dapat menurun, serta kualitas hidup pasien kanker dapat meningkat.
Leave a Reply